Pages

Sunday 30 October 2011

IHSG naik 18,8% tapi masih rentan

Setelah turun kurang lebih sekitar 22%, indeks saham gabungan akhirnya mengalami koreksi positif mencapai 18,8%. Lumayan lah.
Kalau diperhatikan penurunan indeks terjadi pada bulan Agustus dan September 2011. Mungkin bulan-bulan ini perlu di cek historikalnya apakah memang secara historis banyak turunnya.
Per tanggal 5 Oktober 2011, indeks perlahan mulai naik dari level 3269 dan pada tanggal 28 Oktober telah mencapai level 3875. Bagaimana setelah ini?
Saya melihat kalau indeks belum dapat menembus level 3872 secara firm, maka masih ada kemungkinan untuk melorot lagi.

Saturday 3 September 2011

Indeks saham di bulan puasa 2011.

Bagaimana pergerakan indeks saham di bulan puasa 2011, yang kebetulan jatuh pada bulan Agustus?
Ternyata indeks bergerak melemah tajam di bulan tersebut. Namun demikian, patut dicatat bahwa pada tanggal 1 Agustus 2011, sebagai awal puasa, indeks mencatat nilai tertingginya dalam sejarah pergerakan saham, yaitu di tingkat 4193. Biang kerok penurunan indeks adalah adanya gonjang-ganjing krisis utang Amerika Serikat yang mendorong S&P menurunkan peringkat kredit AS. Setelah mencatat indeks tertinggi di 4193, pada tanggal 9 Agustus 2011 indeks anjlok ke tingkat 3590, sempat koreksi ke 4020 pada tanggal 18 Agustus 2011. Selanjutnya, tanggal 19 Agustus 2011, indeks kembali anjlok ke tingkat 3823. Bagaimana kalau dibandingkan dengan tahun sebelumnya? Dibulan agustus 2010, indeks mengalami sedikit penguatan dari 3048 ke tingkat 3150.
Di bulan agustus 2009, indeks cenderung menguat tipis, dimana tanggal 1 agustus lowest di 2323 dan high 31 agustus 2009 hanya 2378. Dari tiga penggalan bulan Agustus di tahun 2009, 2010, dan 2011, bisa dikatakan indeks di bulan Agustus cenderung kurang bergairah dan mudah untuk anjlok.

Selamat Idul Fitri 1432H

Friday 5 August 2011

Sidomulyo Selaras 5 Agustus 2011: Strong Support @280

Sumber: ChartNexus

Pada saat indeks saham komposit turun drastis karena masalah hutang AS, bagaimana dengan saham ilikuid seperti Sidomulyo?

Ternyata pergerakannya juga tidak banyak. Harga terlihat sempat turun dari pembukaan 280 ke 265. Namun tampaknya banyak investor yang tertarik dan tidak rela kalau SDMU rontok. Jadi ada yang menampung dan akhirnya ditutup di 285.

Masalah Utang Amerika Bikin Saham Rontok

Sumber: New York Times edisi 5 Agustus 2011

Seperti biasanya, Amerika Serikat membuat ulah kembali dengan memunculkan masalah utang yang bertambah semakin besar. Ibarat orang yang sudah ketagihan utang, Amerika Serikat sudah terkena debt trap, atau istilah awamnya gali lubang tutup lubang, masalahnya lubang hutang AS ini semakin besar, jauh lebih besar dibanding dengan kemampuan negara itu menghasilkan barang dan jasa. Jadi kalau disamakan dengan sebuah perusahaan, sebenarnya dapat dikatakan AS sudah bangkrut.

Pernahkah anda berhubungan dengan saudara atau teman atau siapa saja yang meminta pinjaman kepada anda yang ternyata pada akhirnya anda sadar bahwa saudara anda tersebut sudah bermasalah dengan utang dan tidak mampu lagi mengembalikan hutangnya? Yang akan terjadi adalah mengumbar janji untuk mengembalikan utangnya dan sekaligus meminta utang baru lagi.

Masalah utang-piutang ini sulit untuk diselesaikan karena dua belah pihak pasti akan ngotot mempertahankan kepentingannya. Kreditur, atau pihak yang memberi utang, akan ngotot supaya uangnya kembali dengan selamat. Di sisi lain, debitur, atau pihak yang menerima utang, akan ngotot tidak mau merubah cara hidupnya (ingat di Yunani banyak terjadi resistensi rakyatnya terhadap prgram pemotongan anggaran). Ya itulah cerita tragis utang-piutang yang biasanya akan sulit dicari penyelesaiannya tanpa menimbulkan masalah baru lainnya.

Nah masalah utang AS ini juga menyeret emosi pelaku pasar saham dan obligasi di seluruh dunia. Jika peringkat utang AS akan diturunkan, maka investor di seluruh dunia harus kembali menata ulang portofolionya supaya tetap mencerminkan tingkat risiko yang dikehendaki. Nah masalahnya dalam upaya menata kembali portofolio investor dimaksud, akan dilakukan secara nyata melalui penjualan berbagai instrumen investasi termasuk saham-saham di Indonesia. Hal ini terlihat sekali beberapa hari ini. Indeks komposit saham langsung turun sekitar 7,8% dan saya perkirakan akan jatuh lebih dalam lagi.

Bagaimana kita akan merespon hal ini?

Saya pribadi mempunyai pendapat bahwa kondisi ekonomi Indonesia jauh lebih baik dibanding sebelumnya dan jauh-jauh-jauh lebih baik dan lebih prospektif dibanding negara-negara maju termasuk Amerika Serikat. Penurunan indeks saham akan bersifat temporer dan investor akan masuk kembali ke Indonesia membawa uang lebih banyak lagi. Jadi penurunan indeks saham saat ini merupakan peluang emas bagi saya untuk membeli saham-saham unggulan dengan harga yang relatif murah.

Jadi apalagi yang harus ditunggu, silahkan pilih-pilih saham Indonesia sebelum saham itu diborong oleh investor asing.

Oh ya, kalau mau tunggu, saya akan mencoba menunggu indeks terkoreksi sekitar 11,7% (lihat grafik dibawah ini) baru akan melakukan averaging down.

Sumber: ChartNexus, dianalisis secara teknikal

Silahkan baca Disclaimer

Thursday 4 August 2011

Sidomulyo Selaras 5 Agustus 2011: Pelan tapi pasti?



Secara total, SDMU ini sudah merangkak naik sekitar 27,3% sejak dikeluarkan di BEI.

Pola pergerakannya agaknya dapat dibaca dengan relatif mudah. Setelah dikerek ke level 300, harga hanya bertahan di level 290.

Kemungkinan besar harga akan bermain di level 275 sampai dengan 300 dan setelah itu akan mencoba break 300.

Saturday 30 July 2011

Marhaban Ya Ramadhan

Sumber: Google Images

Selamat menunaikan ibadah puasa Ramadhan, semoga Allah SWT berkenan menerima ibadah kita semua, amin ya rabbal alamin.