Pages

Saturday 30 July 2011

Mencari saham syariah yang likuid

Salah satu syarat penting dalam mengelola investasi adalah mempertimbangkan faktor likuiditas instrumen investasi yang akan dibeli. Yang dimaksud dengan likuid disini adalah besarnya selisih antara harga jual dan beli yang terjadi di pasar. Jangan sampai kita membeli instrumen investasi yang nantinya akan sulit untuk dijual kembali, atau kalaupun bisa dijual harganya relatif sangat rendah.

Kalau anda masih agak awam dengan konsep likuiditas ini, saya akan coba bantu dengan contoh analogi sebagai berikut: semisal pada saat anda akan membeli mobil anda pasti akan mempertimbangkan pula seberapa banyak mobil yang akan anda beli tersebut telah dibeli oleh orang lain di kota anda. Sebagai contoh, bila anda membeli mobil Toyota Avanza yang populasinya memang sangat banyak, maka pada saat anda akan menjual mobil tersebut anda akan relatif mudah menjual dengan harga yang relatif baik. Bandingkan dengan misalnya mobil Peugeot. Mobil ini akan relatif lebih sulit dijual pada harga normal, biasanya harga jualnya akan jatuh sekali.

Nah bagaimana dengan saham syariah? Ternyata setelah saya petakan berbagai saham syariah dengan urutan bobot berbagai saham di indeks, terlihat jelas mana saham syariah yang dapat dipertimbangkan untuk dibeli dan mana saham syariah yang mempunyai potensi risiko likuiditas yang besar. Gambar dibawah ini adalah sebagian dari urutan saham syariah sampai dengan 14 besar berdasarkan bobot/likuditas terbesar di indeks komposit (IHSG) per tanggal 15 Juli 2011 dan DES bulan Mei-Juni 2011.

No comments:

Post a Comment